Bunuh Diri dengan Kenaikan Harga BBM


Tulisan lama pada saat kenaikan BBM tahun 2008

 

Fakta-Fakta Terkait Rencana Kenaikan Harga BBM

Bangsa ini sedang mengalami suatu dilema yang berat antara pencabutan subsidi BBM dan kondisi ekonomi masyarakat yang memprihatinkan. Setiap orang dari semua elemen berbicara tentang pencabutan BBM mulai dari orang yang memegang jabatan di pemerintahan hingga rakyat kecil ekonomi lemah. Pertentangan pun muncul terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM sebagai dampak pencabutan subsidi BBM. Pertentangan muncul dari berbagai elemen seperti masyarakat, mahasiswa, bahkan dari kalangan legislatif. Pemerintah dan masyarakat berbicara mengungkapkan argumennya bahkan dari kalangan masyarakat dan mahasiswa pun mulai melakukan aksi demonstrasi untuk menghentikan rencana ini.

Televisi nasional mulai menayangkan aksi demonstrasi, pernyataan pemerintah dan diskusi-diskusi publik. Beberapa elemen dari pemerintah pun berbicara mulai dari juru bicara presiden hingga menteri baik melalui tayangan singkat atau pun wawancara. Beberapa diantaranya adalah pernyataan bahwa “bangsa ini harus mulai merubah paradigma dari subsisdi barang kepada subsidi orang”. Hal itu dimaksudkan agar subsidi BBM dihapuskan dan digantikan dengan subsidi langsung melalui instrumen pemerintah seperti BLT. Dari satu sisi dapat dipahami, namun akan lebih baik jika tidak ada subsidi yang berarti pemerintah dan masyarakat punya kemandirian. Dengan demikian, permasalahan saat ini bukan terletak pada subsidi, akan tetapi terletak pada ketidakmandirian pemerintah dan masyarakat.

Pernyataan lainnya dari menteri adalah “kepala desa ini aneh karena akan diberi uang tetapi menolak”. Masyarakat menghendaki kemandirian dengan penolakan ini daripada sumbangan uang yang tidak seberapa. SElain itu, penolakan terhadap rencana penyaluran BLT ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan pemerintah untuk menyalurkan subsidi ini tidak benar dan tidak dipercaya bahkan oleh pelaksananya sendiri. Pernyataan pemerintah lainnya adalah yang mengatakan bahwa yang tidak setuju dengan pencabutan subsidi BBM berarti pro dengan orang-orang kaya. Kenyataannya adalah BBM tidak hanya digunakan hanya oleh orang-orang kaya akan tetapi digunakan oleh hampir semua lapisan mulai dari pengusaha untuk transportasi barang hingga untuk memasak. Banyak pernyataan-pernyataan pemerintah terkesan salah dan hanya ingin menyelamatkan muka pemerintah.

Hampir sempua lapisan ekonomi paling bawah seperti para petani dan nelayan menolak kenaikan BBM. Mereka lebih memilih harga BBM tetap daripada menerima BLT yang tidak sebanding dengan dampak kenaikannya. Mereka juga mencibir rencana pemerintah atas penyaluran BLT lebih baik. Masyarakat sudah jenuh dengan pengalaman penyaluran BLT yang gagal terlebih lagi tidak seberapa dengan kenaikan yang akan terjadi nanti.

 

Analisis Dampak Ekonomi Kenaikan Harga BBM

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa kenaikan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang lainnya. Ini merupakan efek domino dari kenaikan harga BBM karena BBM sebagai energi utama saat ini untuk semua produk. Akibatnya, kenaikan seluruh harga barang merupakan suatu keniscayaan yang akan terjadi. Rakyat kecil akan merasakan kebutuhan biaya hidup berkali lipat tidak hanya produk BBM. Kenaikan inflasi yang dirasakan tidak linear dengan kenaikan BBM tapi bisa berkali-kali lipat.

Dalam kondisi ekonomi seperti ini, pendapatan yang diterima rakyat masih tidak ada perubahan lebih baik yang signifikan. Adanya kenaikan harga menyebabkan daya beli rakyat semakin rendah. Daya beli yang rendah menyebabkan masyarakat semakin selektif untuk membelanjakannya. Masyarakat akan selektif untuk membelanjakan uang seperti mengutamakan kebutuhan pokok, memilih tidak bepergian jika tidak penting dan lain-lain. Perekonomian akan mengalami kelesuan yang luas sehingga banyak industry yang akan mati. Tidak diragukan kembali jumlah pengangguran akan terus meningkat  dan mengakibatkan perekonomian menjadi lumpuh

Harapan pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah untuk meningkatkan jumlah APBN. Kenaikan harga BBM hanya berdampak pada perpindahan anggaran dana dari masyarakat ke APBN. Selanjutnya, pemerintah mencari jalan untuk menyalurkan kembali kepada masyarakat. Kenyataannya, pemerintah belum punya instrumen yang efektif dalam penyaluran tersebut. Perpindahan alokasi angggaran ini menjadi semu dan belum termasuk dampak-dampak negative yang akan terjadi.

Waktu terus berjalan, pemerintah akan menghadapi permasalahan yang lebih besar akibat masalah ini. Pertentangan pemerintah dan rakyat akan semakin tajam. Kondisi ekonomi semakin buruk sebagai akibat daya beli rendah sehingga dapat berdampak pada peningkatan angka kriminalitas. Masyarakat dapat bertindak lebih anarkis yang dapat menyebabkan chaos. Jika bola salju  permasalahan semakin besar maka pemerintah akan semakin sulit untuk mengendalikan dan menyelesaikannya.

 

Alternatif solusi pemecahan masalah

Berdasarkan hal-hal di atas, akan lebih baik lagi jika kenaikan harga BBM tersebut ditunda hingga pendapatan masyarakat naik sehingga daya beli masyarakat menjadi tinggi. Instrumen subsidi BBM masih lebih baik dibandingkan dengan instrumen penyaluran BLT. Subsidi BBM berdampak ekonomi secara luas dan mendasar kepada semua lapisan. Ini merupakan buying time pemerintah untuk memperbaiki kinerja manajemen pemerintahan. Subsidi memang bukan instrumen yang mendidik masyarakat menjadi mandiri walaupun pemerintah saat ini juga belum disebut mandiri secara penuh. Pemerintah belum dapat meningkatkan ekspor yang dapat meningkatkan devisa. Pemerintah masih cenderung impor sehingga mempersempit ruang gerak pertumbuhan produk-produk lokal. Akibatnya, pemerintah cenderung membelanjakan uang negara dibandingkan memperoleh pemasukan.

Masyarakat tidak dapat disalahkan atas fenomena ini, karena kondisi birokrasi dalam negeri masih dipenuhi borok-borok yang menyebabkan termampatnya investasi dan tersendatnya pembukaan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, pemerintah harus mempunyai langkah strategis yang cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Pemerintah harus membuka keran-keran investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan. Hal ini tidak mungkin terjadi, jika kondisi pemerintahan ini masih dipenuhi borok-borok korupsi, kolusi dan nepotisme. Pemerintah harus segera membenahi manajemen pemerintahan lebih baik sehingga pembukaan lapangan pekerjaan baru lebih baik. Selain itu, pemerintah harus menghidupkan produsen dalam negeri dan mulai melakukan proteksi terhadap barang-barang impor. Pemerintah juga harus dapat membenahi manajemen dalam pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri. Pemerintah harus merevisi dan mengkaji ulang pengolahan sumber daya energi oleh pihak asing. Pemerintah harus cerdas dan mandiri untuk memenuhi kebutuhan ini dan tidak dibodohi oleh pihak asing.

Sebelum hal-hal di atas, kenaikan harga BBM bukanlah solusi yang baik sebelum pendapatan masyarakat kuat untuk menerimanya. Pemerintah masih mempunyai banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Mudah-mudahan peringatan 100 tahun kebangkitan nasional menjadi tonggak perbaikan bangsa menuju bangsa yang cerdas, beriman dan bermartabat, Amiin.


Leave a Reply